Selamat datang

Assalamualaikum... selamat datang kawan di dunia kecil Asti_Farm...

Sabtu, 11 Agustus 2012

hari bersejarah

tagl 11 bulan 08 taun 2012 hari sabtu bertepatan dengan bulan Ramadhan adalah hari yang gag bisa aku lupain. hari ini lah yg aku tunggu tunggu selamaa 4 taun,, akhirnya dateng juga.. tepat jam 10:00 WIB aku memasuki ruang sidang kampus,,dan berhadapan dengan 3 dosen penguji... suasana di dalam ruangan menjadi tegang,, tapi seiring berjalannya waktu (cieeee cieee bahasanyah).. suasana tegang pun mencair, sudah bisa beradaptasi... tanya jawab pun di mulai..
hadapi dengan senyuman..
yaaahhh.. bener banget.. senyumaan adalah penyemangat dan penenang jiwa ku..
hampir 2 jam berada di dalam ruangan itu..
dan...
akhirnyaa nnilai ituu keluaar jugaa..
Alhamdulillaaaah... aku udaa berhasil nyelesein kuuliaaaa ku..
dan berhasil ngebuat orang tuaku, adek ku, keluargaku dan temen2ku tersenyuuum bahagiaa..
terimakasii semuaaa atas doa dan dukunyaaa kalian selama ini..
buat ibu bapak, terimakasih sudah memberikan semnagat, terimakaaasih atas doa yang tak pernah putus dan lelaah mendoakan,, terimakasih sudah bersabar menghadapi Asti yang kadang2 gag nuruuut ini..
hari ini Asti hanya bisa memberikan nilai yang terbaik yg Asti bisaa buat ibu bapak,, buat melihat senyuman di wajah ibu bapak...
Alhamdulliah Asti bisaaa.. :)

"senyumaaan adalah harta terindah yang hari ini aku rasakan..."

Sabtu, 28 Juli 2012

Struktur Piroksikam




Piroksikam merupakan salah satu obat derivat oxicam, termasuk golongan asam enolat yang mempunyai aktifitas sebagai antiinflamasi, analgesik dan antipiretik (Gilman et al, 1991; Katzung, 2002). Piroksikam berupa serbuk, hampir putih atau coklat terang atau kuning. Memiliki sifat kelarutan yang sangat sukar larut dalam air, dalam asam encer dan sebagian pelarut organik, sukar larut dalam etanol dan dalam larutan alkalis mengandung air (Anonim, 1995; AHSP,  2002).
Obat ini mampu menghambat siklooksigenase (COX) nonselektif tetapi pada konsentrasi tinggi juga mampu menghambat migrasi leukosit polimorfonuklear, mengurangi produksi radikal O2 dan menghambat fungsi leukosit. Waktu paruh piroksikam rata-rata 50-60 jam sehingga memungkinkan digunakan dalam dosis satu kali sehari. Piroksikam cepat diserap oleh lambung dan usus halus bagian atas dan mencapai 80% dari konsentrasi puncak plasmanya dalam 1 jam (Katzung, 2002).
Piroksikam merupakan obat golongan NSAIDs yang bersifat asam sehingga lebih banyak terkumpul dalam sel yang bersifat asam seperti lambung, ginjal dan jaringan inflamasi. Efek samping yang sering terjadi pada pemakaian oral adalah tukak lambung. Tukak lambung ini disebabkan oleh partikel-partikel obat yang tidak larut dalam lambung yang terbebas dari tablet atau kapsul yang ditelan. Partikel-partikel obat yang tidak larut ini dalam lambung membentuk suatu konsentrasi obat yang tinggi dalam daerah lapisan difusinya (lapisan yang mengelilingi partikel-partikel obat yang tidak larut) dan lapisan difusi ini berkontak dengan permukaan mukosa lambung, menyebabkan kerusakan mukosa (Arianto, 2005). 

Kegiatan rutin menyelesaikan tugas+skripsi..... :)







sayaang ibuu,, (SMS dari ibu 080511)

malam ini di hawa dingin menyelimuti, 
bunda teringat anak-anakku yang sedang menuntut ilmu,,.
pagi sejuk kau bngun dengan penuh semangat....
setapak demi setapak kau langkahkan kaki untuk  mengejar ilmu yang kau inginkan....
dari pagi hingga senja menjelang...
tapi bunda tau kadang kau memanggil bunda...
bunda capek,..bunda kangen,.... bunda mohon doanya...
dengan nada penuh sendu...
malam nii bunda berdoa semoga anakku tetap tabah & selalu mendapatkan kelancaran dalam menuntut ilmu...
malam ini waktu yang akan menenggelamkan mimpi indahmu,.
sehingga esok akan datang pagi..
untuk bersujud padd Illahi Robbi..
membuka cakrawala kehidupan ini.... :')


sayaaaaaang bundaaaaaaa..

Jumat, 27 Juli 2012

PKM-P 2012 UAD Tim Ulcerogenic









LAPORAN AKHIR PKMP

UPAYA MINIMALISASI EFEK ULCEROGENIK PIROKSIKAM DAN IBUPROFEN MELALUI PEMBENTUKAN DISPERSI PADAT


Oleh :
Rafiastiana Capritasari                  (08023142), Tahun Angkatan 2008
Husna Lizarty                                (08023136), Tahun Angkatan 2008
Ririt Vita Febrianti                        (08023138), Tahun Angkatan 2008
Prismara Afrianiarsti Putri             (08023157), Tahun Angkatan 2008
Artie Noor Pratiwi                         (10023129), Tahun Angkatan 2010



Intisari


Piroksikam dan Ibuprofen adalah obat golongan inflamasi nonsteroid yang digunakan untuk pengobatan rheumatoid arthritis, osteoarthritis, prymarydissmenoreae serta digunakan untuk mengatasi nyeri ringan sampai sedang dan demam. Obat – obat tersebut memiliki kelarutan dan bioavailabilitas rendah serta dapat mengiritasi lambung pada pemakaian oral dalam jangka waktu lama dengan dosis besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembentukan dispersi padat  piroksikam dan ibuprofen terhadap  efek ulcerogenik. Untuk meminimalisasi efek ulcerogenik dari kedua obat tersebut dilakukan pembentukan dispersi padat dengan penambahan polyethyene glycol 6000 dan polyvinyl pirolidon. Efek ulcerogenik yang diperoleh dari perlakuan dispersi padat dan campuran fisik dibandingkan dengan kelompok kontrol obat. Kesimpulan yang didapat adalah dengan pembentukan dispersi padat dan campuran fisik dapat meminimalisasi efek ulcerogenik dibandingkan dengan kontrol obat yaitu piroksikam dan ibuprofen murni.

Kata kunci : piroksikam, ibuprofen, ulcerogenik, dispersi padat

Sejarah Ilmu Farmasi

Sejarah Ilmu Farmasi

Sejarah Ilmu Farmasi
Farmasi berasal dari kata “PHARMACON” yang berarti obat atau racun. Sedangkan pengertian farmasi adalah suatu profesi di bidang kesehatan yang meliputi kegiatan-kegiatan di bidang penemuan, pengembangan, produksi, pengolahan, peracikan, informasi obat dan distribusi obat.
Ilmu farmasi awalnya berkembang dari para tabib dan pengobatan tradisional yang berkembang di Yunani, Timur-Tengah, Asia kecil, Cina, dan Wilayah Asia lainnya. Mulanya "ilmu pengobatan" dimiliki oleh orang tertentu secara turun-temurun dari keluarganya. Bila kamu sering nonton film Cina, pasti banyak kalian lihat para tabib yang mendapatkan ilmunya dari keluarga secara turun-temurun. Itu gambaran "ilmu farmasi" kuno di Cina. Kalau di Yunani, yang biasanya dianggap sebagai tabib adalah pendeta. Dalam legenda kuno Yunani, Asclepius, Dewa Pengobatan menugaskan Hygieia untuk meracik campuran obat yang ia buat. Oleh mmasyarakatt Yunani Hygiea disebut sebagai apoteker (Inggris : apothecary). Sedangkan di Mesir, paktek farmasi dibagi dalam dua pekerjaan, yaitu : Yang mengunjungi orang sakit dan yang bekerja di kuil menyiapkan racikan obat.
Buku tentang bahan obat2an pertama kali ditulis di Cina sekitar 2735 SM, kemudian sekitar tahun 400 SM berdirilah sekolah kedokteran di Yunani. Salah seorang muridnya adalah Hipocrates yang menempatkan profesi tabib pada tataran etik yang tinggi. Ilmu farmasi secara perlahan berkembang. Di dunia Arab pada abad VIII, ilmu farmasi yang dikembangkan oleh para ilmuawan Arab menyebar luas sampai ke Eropa. Pada masa ini sudah mulai dibedakan peran antara seorang herbalist dengan kedokteran terjadi pada tahun 1240 ketika Kaisar Frederick II dari Roma melakukan pemisahan tersebut. Maklumat yang dikeluarkan tentang pemisahan tersebut menyebutkan bahwa masing2 ahli ilmu mempunyai keinsyafan, standar etik, pengetahuan, dan keterampilan sendiri-sendiri yang berbeda dengan ilmu lainnya. Dengan keluarnya maklumat kaisar ini, maka mulailah sejarah baru perkembangan ilmu farmasi sebagai ilmu yang berdiri sendiri. Berdasarkan hal tersebut maka lambang Ilmu Farmasi dan Kedokteran Berbeda. Ilmu Farmasi memakai lambang cawan dililit ular sedangkan kedokteran tongkat dililit ular.

Perkembangan ilmu farmasi kemudian menyebar hampir ke seluruh dunia. Mulai Inggris, Amerika Serikat, dan Eropa Barat. Sekolah Tinggi Farmasi yang pertama didirikan di Philadelphia, Amerika Serikat pada tahun 1821 (sekarang sekolah tersebut bernama Philadelphia College of Pharmacy and Science). Setelah itu, mulailah era baru ilmu farmasi dengan bermunculannya sekolah-sekolah tinggi dan fakultas2 di universitas.

Peran organisasi keprofesian atau keilmuwan juga ditentukan perkembangan ilmu farmasi. Sekarang ini banyak sekali organisasi ahli farmasi baik lingkup nasional maupun internasional. Di Inggris, organisasi profesi pertama kali didirikan pada tahun 1841 dengan nama "The Pharmaceutical Society of Great Britain". Sedangkan, di Amerika Serikat menyusul 11 tahun kemudian dengan nama "American Pharmaceutical Association". Organisasi internasionalnya akhirnya didirikan pada tahun 1910 dengan nama "Federation International Pharmaceutical".

Sejarah industri farmasi modern dimulai 1897 ketika Felix Hoffman menemukan cara menambahkan dua atom ekstra karbon dan lima atom ekstra karbon dan lima atom ekstra hidrogen ke adlam sari pati kulit kayu willow. Hasil penemuannya ini dikenal dengan nama Aspirin, yang akhirnya menyebabkan lahirnya perusahaan industri farmasi modern di dunia, yaitu Bayer. Selanjutnya, perkembangan (R & D) pasca Perang Dunia I. Kemudian, pada Perang Dunia II para pakar berusaha menemukan obat-obatan secara massal, seperti obat TBC, hormaon steroid, dan kontrasepsi serta antipsikotika.

Sejak saat itulah, dunia farmasi  terus berkembang dengan didukung oleh berbagai penemuan di bidang lain, misalnya penggunaan bioteknologi. Sekolah-sekolah farmasi saat ini hampir dijumpai di seluruh dunia. Kiblat perkembangan ilmu, kalau bolehh kita sebut, memang Amerika Serikat dan Jerman (karena di sanalah industri obat pertama berdiri).

Bagaimana dengan perkembangan farmasi di Indonesia? Perkembangan farmasi boleh dibilang dimulai ketika berdirinya pabrik kina di Bandung pada tahun 1896. Kemudian, terus berjalan sampai sekitar tahun 1950 di mana pemerintah mengimpor produk farmasi jadi ke Indoneisa. Perusahaan-perusahaan lokal pun bermunculan, tercatat ada Kimia Farma, Indofarma, Biofarma, dan lainnya. Di dunia pendidikan sendiri, sekolah tinggi atau fakultas farmasi juga dibuka di berbagai kota.